Senin, 19 Desember 2011

Sensasi pedas tahu jeletot !!


Kuliner kota Bandung bukan hanya terpatok pada makanan berat, resto, ataupun kafe-kafe seru lainnya, melainkan juga sederetan jenis cemilan lainnya. Kini, OpenRicers mungkin belum mengetahui salah satu jenis cemilan khas masyarakat Bandung yang semakin populer belakangan ini dan semakin banyak dicari banyak orang. Cemilan yang satu ini sebenarnya sudah banyak di setiap kota, namun memang Bandung adalah kota yang kreatif, karena berhasil menjadikan cemilan ini berbeda dan laris manis di pasaran. Cemilan yang populer belakangan ini adalah Gorengan. Namun, bukan sembarang gorengan, mari berkenalan dengan Gehu Hot Jeletot.

Gehu Hot Jeletot dengan namanya yang unik dan sangat mudah diingat ini memiliki asal usul dari singkatan kata gehu (singkatan dari kata toge di dalam tahu), yang terbuat dari tahu dengan isi sayuran tauge dan wortel. Apa yang menjadikannya berbeda adalah rasanya. Bila OpenRicers biasanya hanya memakan gorengan dengan rasa standard, tentu tidak afdol karena membutuhkan cabe rawit agar menyegarkan hawa lapar. Penggunaan cabe rawit itulah yang menjadi asal muasal terciptanya Gehu hot Jeletot. Kata Hot sendiri mendeskripsikan rasa pedasnya gorengan tanpa cabe rawit, karena begitu OpenRicers menggigitnya, rasa pedas akan langsung menyambar.

Rasa pedas yang dihasilkan di dalam Gehu Hot Jeletot berasal dari perpaduan bumbu cabe rawit yang dicampurkan ke dalam gorengan sebelum dimasak. Pedasnya pun tidak tanggung-tanggung karena akan membekas di dalam lidah selama beberapa saat bahkan setelah selesai memakan Gehu Hot Jeletot ini. Ide kreasi dalam gorengan ini akhirnya membawa keuntungan tersendiri bagi pemiliki Tahu Hot Jeletot, Firman. Berawal hanya dari satu tempat untuk menjualkan Gehu Hot Jeletot, kini Firman telah berhasil membuka 3 cabang di kawasan Bandung lainnya. OpenRicers bisa menjumpai Gehu Tot Jeletot ini di jalan Gegerkalong, Padjajaran, dan Pasir Kaliki. Hanya dengan harga 2.000 IDR, OpenRicers akan mendapati Gehu Tot Jeletot sambil mengantri karena antusias masyarakat yang penasaran akan kelezatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar